Novels2Search

Chapter sembilan

Disaat Mentari menjelang malam dan gerbang kota akan di tutup. Dua kuda yang kelelahan, ditunggangi oleh 4 orang melewati gerbang tanpa hambatan. Dilanjutkan dengan antrian dibelakang mereka, sekelompok orang dengan dua kuda itu memasuki kota Klem

Kota Klem, kota terakhir bagi setiap orang yang ingin pergi ke Academy town. Dinding yang mengelilinginya sangat besar, menara-menara pemanah berdiri menjulang disetiap sudut dinding kota. Kota tersebut di apit oleh dua bukit batu dan padang rumput yang luas. Lurus terus dari gerbang timu kota adalah jalan menuju benua tengah, Academy Town, yang disambut oleh hutan yang super lebat.

Kota benteng ini ada dibawah kekuasaan marquess Graham.

"Huah... Akhirnya kita tiba di kota Klem. Aku lelah berkuda... " [Celi]

"Cel!, yang seharusnya lelah itu aku!... " kata Mira setelah ia kembali dari hadapan penjaga gerbang, menggiring kudanya lalu memimpin masuk.

"Bagaimana denganmu... Nora? " tanya Mira yang merupakan pelayan putri yang menyamar sebagai Nora.

"Aku baik-baik saja, tapi yang paling menyedihkan adalah pahlawan sial yang tak hentinya gemetaran dipunggungku ini! " balas Himria.

Dibelakang Himria, tepatnya Jio yang bergemetar hebat sambil memeluk Putri Himria dari belakang. Itu berlangsung sangat lama sejak beberapa jam yang lalu, sejak mereka mulai berkuda.

Wajar, seorang Jio yang berasal dari dunia modern, tidak lagi menggunakan kuda sebagai alat transportasi. Ini adalah pertama kalinya Jio menunggangi kuda, itu membuatnya sangat gugup dan gemetar.

"Tapi sepertinya anda menikmatinya. Dipeluk? " kata Mira.

"Pahlawan-ku dan tuan putri memang cocok. " sambung Celi.

Mendengar itu Himria langsung merasa malu dan pipinya memerah. Kemudian karena tidak tau mau dilampiaskan kemana rasa malunya itu, ia memukul kepala Jio dengan sikunya hingga ia jatuh dari kuda ke tanah.

BHUAK

"Aadaw!! " pekik Jio.

"A-ak-aku tidak akan pernah menikmatinya dari pahlawan menjijikan yang mesum ini!! Dan panggil aku Nora disini!!" Himria marah dengan kedua orang itu.

Mungkin orang-orang yang melihat adegan ini akan menaruh iba pada Jio. Mereka mungkin akan beranggapan bahwa laki-laki itu telah dicampakkan oleh pacarnya. Betapa malangnya nasibnya.

"Ah... Jio Pahlawan-ku!! Kau sangat kejam sekali Hi_ No-nora! " [Celi]

Celi langsung turun dari kuda dan memeluk Jio, yang setengah pingsan ditanah. Sedangkan Mira hanya melihatnya dengan wajah rumit, mungkin ia bingung harus berbuat apa. Ia berdiri disamping Himria yang duduk di atas kudanya.

“Lagi pula ngapain juga aku harus berdua dengannya...!”

“Mohon maaf, itu karena hanya saya dan Nora saja yang bisa menunggangi kuda dengan baik.” [Mira]

"Mungkin... Sebaiknya kita sekarang mencari penginapan untuk malam ini. " [Mira]

"Ya..." [Himria]

Mereka berjalan sambil menyeret kuda sedangkan Jio yang pingsan ditidurkan diatas kuda.

~

Saat ini kelompok itu sedang menikmati makan malam mereka di salah satu restoran penginapan di kota Klem. Mereka makan dengan cara mereka masing-masing, dan yang paling elegan adalah Himria. Tentu saja bagaimana pun ia adalah seorang Putri.

"Aku yakin ayahku pasti sangat sibuk sekarang. " [Himria]

"Apa karena fenomena cahaya itu? " [Jio]

"Ya... Ku perkirakan itu adalah kekuatan sihir atribut cahaya yang jelas melampaui pendeta suci gereja. " [Himria]

The genuine version of this novel can be found on another site. Support the author by reading it there.

"Kau sudah mengatakan itu sebelumnya... " [Jio]

Pada saat itu, saat fenomena cahaya yang tiba-tiba jatuh dari langit itu, mereka berada di sebuah bukit dan berkemah disana. Saat mereka sedang menikmati makan malam, tiba-tiba di barat muncul pilar cahaya raksasa dari langit dan kemudian melebar. Jarak antara tempat jatuh cahaya itu dengan tempat mereka berada sangat jauh. Meskipun begitu, langit masih dapat dilihat dan tak berujung, sehingga jatuhnya pilar cahaya yang seakan-akan dijatuhkan oleh dewa itu terlihat dengan jelas, dan posisi mereka yang berada di bukit juga menguntungkan untuk melihatnya.

"Cahaya itu sangat terang, seakan-akan jatuh dari langit, dikirim oleh dewa. Aku jadi ingin melihatnya lagi " [Celi]

Bukan hanya mereka tapi mungkin semua penduduk kerajaan yang terjaga pada malam itu telah menyaksikan fenomena tersebut, dan mungkin rata-rata berpikiran sama, “Dewa telah memberikan pertolongannya.”. Kecuali bagi kekaisaran yang mustahil mereka untuk dapat melihat itu, karena jarak yang sangat jauh dari kerajaan.

Dengan munculnya seorang berkekuatan seperti itu para penguasa tentu akan sibuk. Tidak terkecuali kerajaan Iblis.

Contohnya saja kini, Raja Hyuglan Robert pasti sibuk memerintahkan intelejennya untuk mencari informasi tentang orang itu, yang kemudian diharapkan akan menjadi boneka kerajaan. Ia panik mengumpulkan informasi dari setiap bangsawan, pendeta, petualang dan orang-orang berpengaruh lainnya di kerajaan.

Mungkin kalau mereka tau siapa sebenarnya orang itu, mereka akan lebih ketakutan.

"Perkiraanku ada warga dunia lain juga selain para Hero. " Tiba-tiba Jio mengeluarkan isi pikirannya.

"Ha? Apa maksudmu? " [Himria]

""....??"" [celi] [Mira]

Celi dan Mira lebih tidak dapat memahami apa yang dimaksud oleh Jio. Bagi Celi meskipun ia telah di beri tahu bahwa Jio memang adalah pahalawan yang dipanggil kerajaan ia masih belum paham. Apa memang benar seperti itu? bagaimana itu bisa terjadi? Jika iya, dimana kampung halaman Jio?

Ia masih mengganggap bahwa Jio adalah pahlawan hanya baginya saja.

"Contohnya, Gurumu itu! " kata Jio.

"Guruku? " Ulang Himria.

" Yang selalu saja kau ceritakan diperjalanan itu. " [Jio]

"Oh... maksudmu master Felis. Ia bukan secara langsung adalah guruku. Elf cantik nan kuat itu, ia bagaikan idolaku. "

"Ya Ya.. kau sudah mengatakan itu berkali-kali. Aku ingin tau apa kau sadar bahwa ia adalah warga dari dunia lain?" tanya Jio.

"Bagaimana mungkin kamu bisa menduga seperti itu sedangkan kamu belum menemuinya atau bahkan melihatnya? " Himria jadi curiga.

"Aku tau dari... Ehm?"

Jio terlihat kebingungan saat ia merogoh kantongnya seperti orang kehilangan sesuatu.

"Sepertinya aku menjatuhkannya." [Jio]

"Menjatuhkan apa? " [Himria]

"Kamu kehilangan sesuatu pahlawan-ku? " [Celi]

Celi yang melihat tingkah Jio tersebut bertanya penasaran dan khawatir.

"Y-ya... Sepertinya begitu, itu selembar kertas. " [Jio]

"Selembar, apa? " [Himria]

"Pengumuman pendaftaran siswa baru academy town. " [Jio]

Jio mengucapkan itu dengan ekspresi pahit berusaha mengingat dimana ia menghilangkannya.

"Kalau itu aku punya. " [Mira]

Mira pun mengeluarkan selembar kertas dari kantongnya. Persis itu adalah selembaran pengumuman. Jio merasa terselamatkan dari kebingungannya, ia mengambil selembaran itu dan melihatnya sekilas, memastikan bahwa itu sama dengan selembaran yang ditemukannya waktu itu.

"Jadi apa yang aneh dengan selembaran ini? " Tanya Himria penasaran.

Himria bertanya penasaran. Karena ia sama sekali tidak menemukan keanehan pada selembaran tersebut.

"Penulisannya. Kau lihat!!, tidak ada perbedaan antar permukaan kertas yang dikenakan tinta dengan yang tidak, ini terasa sama. Seakan tulisannya bukan ditulis dengan pena!” jelas Jio.

"Memang seperti itu! " Jawab Himria datar.

"Ha? "

"Academy town memiliki sebuah alat sihir yang dapat memperbanyak tulisan pada banyak kertas dengan bentuk tulisan yang sama. " [Himria]

Itu benar, ada sebuah alat sihir di academy town yang berfungsi untuk memperbanyak dokumen dengan mudah tanpa perlu ditulis tangan.

"Mesin fotocopy !" [Jio]

"Me... apa? " [Himria]

"Itu seperti mesin fotocopy dari duniaku. Dengan fungsi yang sama memperbanyak dokumen. Tapi ini alat sihir, berarti mesin fotocopy sihir! " [Jio]

"Dari dunia pahlawan-ku? " [Celi]

"...." [Mira]

"Aku tidak tau hal itu. " [Himria]

"Keren... Kalau begitu berarti dugaanku tepat, elf paladin Felis juga warga dunia lain yang berasal dari dunia mo... dern. Tunggu dia kan seorang elf? " [Jio]

Jio baru saja menyadari sesuatu, Felis Kelina adalah seorang elf. Dan di dunianya tidak ada yang namanya elf, elf biasanya berasal dari hutan dan juga dikenal sebagai penjaga hutan. Namun elf bernamakan Felis ini adalah elf dengan ilmu dunia modern. Kenyataan itu membingungkan Jio.

"Felis memang dari dunia lain. " [Mira]

Tiba-tiba Mira yang dari tadi diam, kini berbicara.

"... Hime juga mengetahui itu. Penduduk kelas atas rata-rata mengetahuinya. " [Mira]

Tentu saja Jio cukup terkejut bahwa dugaannya benar. Tapi tentang dugaan bahwa Felis berasal dari dunia yang sama dengannya itu adalah sebuah kesalahan.

"Jadi itu sudah menjadi rahasia umum. Lalu Sejak kapan ia berada di dunia ini? " [Jio]

"Semenjak 200 tahun yang lalu. Kisahnya bagaikan legenda, dan ia datang kemari bersama dengan laki-lakinya. " [Mira]

Kisah mereka memang sudah menjadi legenda, sejak sebelum manusia mengenal ras demon. Felis bersama laki-lakinya yang kini namanya sudah hampir dilupakan karena nama Felis yang selalu saja diingat.

"Ia sudah tua ternyata...."

Jio berpikir lagi, ternyata memang tidak mungkin elf itu sendirian kedunia ini tanpa maksud tertentu. Lalu laki-laki itu...

"Lalu kemana perginya laki-lakinya itu? Apa ia meninggal? " [Jio]

"Tidak, ia menghilang sejak 150 tahun yang lalu, diasumsikan bahwa ia telah pergi ke dunia yang berbeda meninggalkan Felis sendirian. " [Mira]

Mendengar penjelasan Mira, Jio terdiam sebentar. Ia kembali memikirkan hal yang ada kaitannya dengan cerita itu.

Felis bersama laki-lakinya yang mungkin adalah kekasihnya telah mendatangi dunia ini. Tapi kemudian laki-lakinya itu meninggalkan Felis sendirian di dunia ini dengan pergi ke dunia lain. Itu berarti ia adalah seorang yang dapat dengan mudah berpindah-pindah antar dunia.

Ia juga bersama Felis yang berarti kekuatannya setara atau lebih dengan Felis. Dan untuk sekarang baru saja telah muncul kekuatan besar yang seperti ku pikirkan barusan.

Itu yang dipikirkan Jio.

"Jadi ia hanya laki-laki brengsek! Dan... aku yakin sekarang ia sudah kembali. " [Jio]

"Kembali? Apa maksudmu? " [Himria]

Jio memegang kepalanya sebentar setelah mendengar respon Himria.

"Tidakkah kau memikirkannya. Felis adalah eksistensi terkuat di dunia ini, ia datang dari dunia lain bersama seseorang, kemudian orang itu menghilang dan diasumsikan telah pergi dari dunia ini.

Jika ia adalah kekasihnya Felis tentunya ia adalah seorang yang setara dengan Felis atau bahkan melebihinya.

Kemudian malam sebelumnya kekuatan besar muncul dari langit wilayah barat, dan tidak pernah sekalipun kekuatan besar seperti itu muncul kecuali dari Felis sendiri. Tapi itu bukan darinya, yang berarti telah muncul seorang yang lain yang kekuatannya menyamai Felis.

Dan.... dugaanku dia adalah mantan kekasihnya Felis! Bukan begitu. "

Jelas Jio panjang lebar akan apa yang ada dipikirkannya. Bagaimana pun juga ia adalah anak yang cerdik.

".... Aku... tidak memikirkan sejauh itu. "

~~~

Keesokan paginya, kelompok Jio akan berangkat kembali melanjutkan perjalanan. Dari gerbang timur kota Klem, ia akan lurus terus sampai memasuki hutan. Ia sama seperti Armil, yang tidak ingin berlama-lama di kota dan segera mencapai tujuannya. Ia sangat penasaran dengan Academy Town itu.

“Apa kau tidak bisa lebih cepat dari itu?”

“Apa tak ada yang bisa kau lakukan selain memerintahku?”

“Sudahlah... kalian berdua jangan bertengkar lagi, kita akan berangkat,”

Seperti biasa, Mira selalu jadi penengah. Celi? Ia hanya penonton.

Setelah itu, dua kuda dengan empat orang itu pun meninggalkan kota Klem menuju Academy Town

Tbc