cit cit cuitt... cit cit cuitt
Burung-burung bersiul merdu di pagi yang cerah. Bertengger diatas kayu-kayu lapuk, sambil membersihkan badan dengan paruh kecil mereka.
Membersihkan diri, itu seperti mandi bagi manusia.
Pagi hari adalah saat yang baik untuk membuang kotoran. Dari makanan yang telah dimakan sehari penuh, akan diolah diolah dengan baik di dalam perut saat tubuh dan pikiran mengambil waktu untuk beristirahat. Bukan hanya manusia, itu juga berlaku untuk hewan.
Ada pun salah satu burung di sana, mengeluarkan kotoran dari lubang pencernaannya.
Tepat, kotoran itu jatuh di atas permukaan hangat, lembut, berwarna kream, kulit, dan sebuah pipi. Namun tidak ada respon.
Beberapa saat setelah itu. Kotoran kedua jatuh, ditempat yang sama.
"Woahm... "
Dan dengan teriakan itu, pria pemilik pipi itu pun terbangun.
~~
Jres...
Ini adalah sungai.
Setelah dibangunkan oleh burung dengan kotoran mereka. Aku bersegera mencari sungai setelah menangkap Burung yang melepaskan kotorannya diwajahku itu. Sangat tidak sopan, membuang kotoran diwajah seseorang. Meskipun aku tau ia hanyalah hewan yang tak berakal, aku tetap ingin menghukumnya.
Aku akan menjadikannya sarapan pagiku.
Air sungai pun berubah menjadi merah saat aku mencuci jubahku. Itu darah hasil pertempuran tadi malam. Bukan darahku tentunya.
Darah goblin.
Padahal aku hanya ingin mematikan musik tapi hal yang tidak diinginkan terjadi. Sangat menyebalkan jika bau darah dan daging itu masih melekat di jubahku.
Sambil mengeringkan pakaian dengan api yang kubuat. Aku membuat burung tadi menjadi daging burung panggang. Itu rasanya seperti daging ayam, tapi tidak selezat ayam.
Aku makan secukupnya pagi itu, dengan meminum banyak air.
Merasa perutku sudah terisi dan jubahku pun sudah kering. Aku pun melanjutkan perjalanan, menuju Academy town.
~~
Kurasa perjalananku hingga saat ini cukup aman. Tidak, tapi... sangat aman.
Tak ada satupun monster yang menyerangku hingga saat ini. Padahal sudah berjam-jam sejak saat aku berangkat. Aku tak menemukan satupun Magical Beast ataupun Demon Beast.
Itu mungkin wajar, daerah yang kulalui adalah daerah disekitar pemukiman dengan jumlah penduduk yang tinggi. Tidak seperti daerah pemukiman sebelumnya, yang di dekat perbatasan. Meskipun mereka ada, aku yakin mereka sudah lebih dulu diburu oleh para petualang.
Aku ingin makan siang. Tapi karena tidak ada monster maka tidak ada makan siang.
Aku tidak akan seperti kemarin, menahan makan siang dengan mematikan sarafku. Itu hanya memperburuk kondisi tubuhku. Meski aku kuat.
Jadi aku terpaksa memakan burung lagi. Cukup dengan melempar Batu, satu burung kudapatkan. Kupanggang dengan api lalu kumakan. Santapan yang sama seperti sarapan tadi.
Beruntung, aku mendapat beberapa buah sebagai pencuci mulut. Hanya meminum air saja tidak akan cukup. Dan juga buah ini lezat, dan tidak beracun.
Ini adalah saat bersantai.
Aku ingin mencoba sesuatu
Aku baru ingat, bahwa aku memiliki beberapa skill diantaranya adalah penilaian. Aku bisa melihat tingkat kekuatanku sendiri dalam bentuk numerik menggunakan skill ini. Singkatnya aku akan melihat statusku sendiri.
"
Dan data diriku pun muncul.
Nama :
-Armil Zefrana
-Rafa Travalgar
-Nikola Mylene
Usia : 260 tahun
Ras : High Human
Level : 1
•HP : 210.320/210.320
•MP : 295.340/295.340
•SP : 287.650/287.650
•Fisik: 344350
•Sihir: 327760
•Atribut : cahaya
•Skill :
-Penyucian. Lv 100
-Manipulasi raga. Lv 5
-Manipulasi jiwa. Lv 5
-Psikis. Lv 5
-Kombinasi. Lv 10
-Berpedang. Lv 6
-Bela diri. Lv 10
-?????
-?????
-?????
-?????
•Title : Great world traveler, Seorang master dari para murid, ?????, ?????, ?????, dst.
"Hm... "
Tiga nama yang kupunya, ada disana. Padahal nama 'Nikola' aku hanya mengarangnya.
Lalu, angka numerik yang sangat kacau. Hingga ratus ribuan itu pasti sangat jarang. Seingatku dulu angka-angka itu tidak berantakan seperti itu. Dulu aku punya tujuh angka nol dibelakang angka selain nol.
Kemudian, Terlalu banyak tanda tanya!!.
Apa maksudnya itu? Apa mungkin karena itu semua adalah skill-skill yang belum ku tunjukan. Jika kuingat lebih, skillku memang ada ratusan. Tapi itu ketika semua atribut sihirku lengkap.
Memang begitu, aku hanya menggunakan Sihir saat mematikan musik, dan pembersihan tadi malam. MP-ku yang berkurang pun juga sudah pulih.
You could be reading stolen content. Head to the original site for the genuine story.
Salah satu skill yang sangat berguna adalah psikis, saat ini masih level 5. Aku dapat menggunakannya sebagai telepati atau transisi, baca pikiran, penilaian, dan Hipnotis. Aku juga dapat menggunakannya untuk telekinesis dan hal lainnya yang melibatkan pikiran, tapi itu haruslah level 10.
Aku perlu mengambil satu fragmen kekuatanku, untuk menjadikannya level 10.
Oke, itu tidak perlu di permasalahkan. Hanya dengan kekuatan fisik saja aku sudah mampu bertahan. Aku yakin belum ada yang mampu mengalahkanku sekarang. Bukan berarti aku sombong.
Rasku adalah high human, itu seperti jenis manusia ditingkat yang lebih tinggi. Umunya dibeberapa mitos dunia lain, ras high human adalah utusan dewa, tingkat kekuatannya berada dekat dengan dewa atau hampir menyamainya. Aku mendapatkannya dulu sekali saat perjalananku hanya berdua dengan Felis.
Umurku adalah 260 tahun, itu sesuai dan tidak ada yang salah, tapi itu perhitungan dari sisi diriku. Aku baru saja melewatkan 10 tahun hidupku lupa akan semuanya sedangkan dunia ini sudah lewat 1 abad lebih, yang berarti Felis sudah lebih tua 160 tahun dariku begitu juga dengan murid-muridku yang lainnya. Aku merasa ketinggalan jauh.
Atribut yang ditampilkan juga, hanya cahaya. Wajar, yang lainnya masih tersegel ditempat tertentu di dunia ini. Karena aku yang menyegelnya.
Untuk status ku ini.
Yah... Agar tidak menimbulkan kegemparan suatu hari nanti. Aku akan menyamarkannya.
-Nikola Mylene
Usia : 17 tahun
Ras : manusia
Level : 10
•HP : 10/10
•MP : 10/10
•SP : 10/10
•Fisik : 10
•Sihir : 10
•Atribut : cahaya.
•Skill
-Penyucian. Lv 1
-Berpedang. Lv 1
-Bela diri. Lv 1
•Title : none
Baiklah, kurasa ini akan menjadi status yang lucu. Aku mengubah semuanya menjadi 10, kecuali untuk level skill. Karena level 10 pada skill adalah level terakhir, tidak mungkin aku akan membiarkan levelku itu diketahui.
Namun untuk sebelumnya, skill penyucianku level 100. Itu sangat aneh. Mungkin itu tanda kemampuanku memang sudah sangat melampaui batas. Tanda bahawa kini aku adalah ras yang berbeda.
Baik, sepertinya istirahat kali ini sudah selesai. Tidak ada gunanya aku berlama-lama. Itu hanya akan memperlambatku untuk mencapai tujuanku.
Aku kembali melanjutkan perjalanan. Siang masih cerah, cahayanya melewati celah-celah dedaunan. Pohon-pohon lebat yang rindang membawa suasana sejuk di siang hari. Keindahan yang alami.
Menatap sebentar kesekeliling sambil tersenyum, kemudian di detik selanjutnya aku menghilang dari pandangan.
~~~
Malampun hampir tiba, ternyata waktu memang berjalan begitu cepat, atau mungkin itu hanya perasaanku saja. Aku tidak berencana untuk tidur diluar malam ini, jadi sore ini aku memasuki kota, aku berencana untuk menyewa kamar di penginapan. Jadi sepertinya aku harus melakukan sesuatu tentang beberapa hal. Setelah apa yang kualami tadi.
Saat memasuki gerbang kota, kali ini aku tidak menggunakan hipnotis. Para penjaga gerbang memintaku untuk menunjukkan kartu identitasku. Dan karena aku tidak punya, mereka meminta 1 koin perak sebagai ganti perizinannya.
Jadi aku berpikir, aku harus membuat kartu identitas terlebih dahulu. Mungkin kartu identitas petualang baik-baik saja. Meski perkiraanku aku akan sampai besok siang di Academy Town, kupikir ini juga diperlukan untuk jaga-jaga.
Guild petualang di kota ini, adalah bangunan besar kayu berpadu Batu 3 tingkat. Dari jendelanya aku sudah dapat melihat petualang-petualang kumuh tertawa sambil meminum minuman alkohol mereka menggunakan cangkir kayu oak.
“Baiklah, ayo masuk”
~
Guild petulang tempat dimana orang-orang yang disebut petualang menerima dan mendapatkan imbalan atas pekerjaan instan mereka. Mereka mengerjakan misi-misi seperti pencarian, penaklukan, pengkawalan, dan lain-lainnya, umumnya pekerjaaan-pekerjaan itu berhubungan dengan monster-monster di hutan.
Sekarang aku akan mendaftar sebagai petualang, alasannya tentu saja sebagai identitas palsu diriku untuk bepergian di dunia ini. Saat aku memasuki guild semua tatapan tertuju padaku, aku lihat mereka semua adalah pemabuk. Akan tetapi itu tidak cukup untuk mengintimidasiku, rasanya aku hanya seperti di tatap oleh beberapa serangga.
"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu? " Resepsionis itu menyapakuu dengan kalimat yangbahkan ia sudah bosan mengucapkannya.
"Ya. Aku ingin mendaftar sebagai petualang. " jawabku.
"Pertama tolong bayar sebesar 2 koin perunggu untuk pendaftarannya."
"Ini... "
2 keping koin perunggu kuletakkan di atas meja.
"Kemudian silahkan letakan telapak tangan anda disini... "
Itu sebuah benda dengan Batu transparan bulat dengan bagian runcing seperti pena yang melekat dan mengarah pada lempeng mengkilap di bawahnya.
"... Benda ini akan menyalin identitas dari status anda ke kartu guild, menggunakan mana di tubuh anda, jadi silahkan letakan tangan anda dengan rileks. " [Resepsionis]
Alat itu, mampu menilai status seseorang dan menuliskannya di lempengan besi dengan kata-kata sihir. Meski mampu menilai status, sistem pada alat itu masih rendah, alhasil yang di tampilkan hanyalah
Nikola Mylene
Usia : 17 tahun
Ras : manusia
Level : 10
•HP : 10/10
•MP : 10/10
•SP : 10/10
•Fisik : 10
•Sihir : 10
•Atribut : cahaya.
Ia bahkan tidak mampu membaca skill dan title.
"Baik."
Saat telapak tanganku menyentuhnya. Batu itu bersinar biru lalu bagian runcing itu menuliskan data diriku pada kartu guild kosong yang telah dipersiapkan, dengan cahaya biru yang memancar darinya.
Setelah selesai, gadis resepsionis mengambil kartu itu dari tempatnya. Lalu menyalin apa yang tertera disana pada buku catatan tebal di mejanya.
"Baiklah, uhm... , Nikola-san? Benar? " [Resepsionis]
Gadis Resepsionis mengatakan itu sambil membaca apa yang tertera di kartu guild tersebut.
"Y-ya, benar saya Nikola. " entah kenapa aku jadi gugup, mungkin karena aku menggunakan nama baru itu.
"Mulai sekarang anda adalah petualang rank-E. Silahkan patuhi semua peraturan yang tertulis di kartu anda…" gadis resepsionis itu menyerahkan kartu tersebut kepada ku " Terutama jangan sampai menghilangkan kartu anda, karena akan dikenakan denda 10 kali lipat dari harga pendaftaran, untuk mendapatkan yang baru."
"Baik, aku paham."
Kemudian untuk peraturan yang tertulis di sana ialah,
-Dilarang mengambil quest yang dengan rank yang lebih tinggi dari rank pada kartu.
-Dilarang bertarung di dalam guild, dan merusak perabotan guild.
-Imbalan quest hanya berlaku untuk yang mengambil lembar quest dan menyelesaikan questnya.
Bukan peraturan yang sulit untuk dijalankan.
"Dan apakah anda ingin mengambil quest pertama anda? " [Resepsionis]
"Tidak, aku berencana untuk pergi ke kota lain besok. Jadi aku akan mengambilnya di guild adventure yang ada disana saja. "
"Baiklah, kalau begitu semoga perjalanan anda besok lancar, terimakasih sudah mendaftar. "
"Ya... "
Setelah itu aku pun meninggalkan guild petualang. Kupikir tadinya akan ada diskriminasi terhadap petualang baru, atau sambutan untuk pemula, tapi ternyata tidak ada.
Biasanya akan ada petualang senior yang mencoba untuk menakut-nakuti petualang baru agar tidak pergi membuang nyawa mereka dalam bahaya. Tapi mengejutkan tadi tidak ada skema seperti itu. Mungkin tidak semua tempat memiliki paham yang sama.
Mencarai penginapan, kemudian makan malam, itulah bagaimana aku menghabiskan waktu sebelum tidurku. Kemudian aku tidur dikasur nyaman menuju datangnya hari esok.
~~~
Kota Furin, kota yang berada paling dekat dengan reruntuhan desa Koch yang sudah menjadi sarang goblin yang pada malam sebelumnya telah dibersihkan oleh kelompok serigala kuning. Meskipun bukan itu kenyataannya. Dengan ketidaktahuan warga, setidaknya itulah yang mereka yakini.
Pada malam itu ketua serigala kuning, bersama beberapa rekannya, sedang dalam perbincangan dengan master gilda petualang kota Furin dan sekretarisnya. Mereka sedang membicarakan kejadian sebenarnya berdasarkan laporan kelompok sergigala kuning.
"Bagaimana mungkin seorang berkekuatan seperti itu tidak dapat kita identifikasi sebelumnya? " kata Master gilda dengan nada tidak percaya.
"Aku juga terkejut dengan hal itu. Dia adalah orang baru jadi kami masih tidak begitu mengenalnya, tapi tidak ada keraguan lagi pasti dialah orangnya. " jawab ketua kelompok serigala kuning.
"Bagaimana mungkin kau bisa seyakin itu?! bukankah kau tidak menyaksikan kejadian itu secara langsung? " Master gilda kembali menanyakan pertanyaannya.
"Pada saat itu, ia telah lebih dulu menuju ke sarang musuh, tanpa mengatakan sepatah kata pun. Aku tak tau siapa lagi selain dia. Aku juga tidak tau alasannya menghillang setalah itu. Di sana juga tidak ada manusia selain kami kecuali perempuan-perempuan yang menjadi korban di sarang goblin tersebut... "
"... Dan mereka, para korban itu, juga mengatakan ciri-ciri yang sama, mata hitam rambut hitam sama dengan salah satu anggota kelompok serigala kuning yang hilang sekarang. " lanjut Ketua itu dengan lancar.
Pemahaman dan kesimpulan yang diambilnya memang sudah mencapai titik itu. Ia begitu percaya diri dalam menyimpulkan yang buktinya saja belum jelas.
"Begitukah... hm.. Lambert Jyats, tidak ada satupun informasi tentang dirinya yang dapat ditemukan, kecuali hanya data dari identitasnya sebagai petualang. " [Master gilda]
"... Ia juga tidak banyak bicara" [Ketua ]
Lambert Jyats salah seorang anggota baru serigala kuning. Ia menghilang dalam misi pembersihan sarang goblin, dan disangka telah menunjukan sihir level atas yang melenyapkan ratusan goblin dalam satu hit. Sekalipun perkiraan mereka seperti itu, pelaku sebenarnya tentu saja bukan seorang bernama Lambert.
"Seorang yang melakukan itu kemudian akan menjadi incaran kerajaan ataupun kekaisaran. Bagaimana pun Ia akan dicap sebagai eksistensi berbahaya kedua setelah paladin itu. " [Master gilda]
Paladin yang ia maksud adalah elf paladin, Felis. Eksistensi berbahaya yang sangat diwaspadai hingga saat ini, bahkan ras demon sekalipun. Tidak ada yang dapat menundukannya, dan ia pun juga tidak mengganggu ketiga domain.
Kemudian saat diketahui munculnya eksistensi berbahaya kedua itu akan membuat gelisah setiap penguasa. Kalau bisa mereka membuatnya berada disisi mereka itu adalah keuntungan besar dalam kekuatan wilayah mereka.
“Namun demi kebaikan bersama, bukankah akan lebih baik jika berita ini disembunyikan, karena jika berita ini tersebar maka akan benar-benar menggemparkan dunia.” [Master gilda}
"Kamu benar.... dan juga dalam waktu dekat mungkin akan banyak yang memata-matai kita. "
"Serigala kuning akan lebih terkenal, bukankah itu baik? " [Master gilda]
"Aha... Aku tidak suka jika kami terkenal hanya karena satu anggota yang kini telah menghilang. Akan lebih baik jika itu karena prestasi kami."
"... Keyakinan yang Bagus. "
Ketua kelompok serigala kuning adalah seorang yang mempunyai harga diri yang tinggi dan keyakinan yang cocok sebagai pemimpin. Ia tidak bisa hanya mementingkan keegoisannya sendiri tanpa mempertimbangkan apa yang dipikirkan oleh anggotanya. Oleh karena itu ia memikirkan segala cara yang akan menciptakan keuntungan bersama.
"Jika kerajaan dan kekaisaran menemukannya lebih dahulu, kekuatan sebesar itu pasti akan dimanfaatkan untuk melawan demon... itu mungkin bagus, tapi tetap saja, ia adalah anggota serigala kuning, tidak mungkin kami akan meembiarkannya dimanfaatkan sebagai alat perang."
".... Jadi informasi ini memang lebih baik dirahasiakan. Tidak ada yang tau dimana keberadaan Lambert, jadi,... itu akan menjadi kesempatan bagi kalian untuk menemukannya." [Master gilda]
"Baik, kami pasti akan menemukannya lebih dulu. Teman adalah yang terpenting. "
Pada akhirnya perbincangan selesai dengan kesimpulannya, informasi itu akan dirahasiakan dan serigala kuning akan mencari anggotanya yang hilang.
Namun percuma, karena seorang bernama Lambert memang sudah lenyap dari dunia ini.
~~~