Setelah beberapa jam berlalu, Aku, Roni, Tuan Girrid dan pasukannya mengevakuasi para penduduk yang berada di daerah yang kini menajdi medan perang.
Aku sendiri kini berada di tenda, Tuan Girrid menyarankanku untuk beristirahat sebentar. Namun...
“Zam, ada berita buruk.” Roni memasuki tendaku bersama dengan 3 mata-mata perempuan.
“Ada apa Roni?” Tanyaku. Posisi kedua tanganku kini sedang sibuk memegangi kepalaku yang terasa berat.
“Boleh kami duduk, Zam?” tanya Roni.
“Ohh, maaf, silahkan duduk.” Jawabku.
“Rena, Zena,Lyl laporkan apa yang kalian lihat.” Kata Roni sambil tertunduk.
“Di gerbang selatan, gerbang yang berbatasan dengan pantai, sekarang sedang diserang oleh 2000 pasukan monster ular laut.” Kata Rena.
“Gerbang utara telah diserang oleh pasukan bertubuh manusia yang memiliki kepala, tangan dan kaki seperti singa. Serangan dari gerbang ini masih bisa ditahan oleh pasukan slime dan goblin. Akan tetapi, ditambah dengan tentara kerajaan jumlah pasukan kita hanya sekitar 2500 sedangkan musuh memiliki 6000 pasukan. Pasukan kita mungkin akan bisa menahan serangan ini jika hanya untuk sementara waktu.” Kata Lyl.
“Yang paling parah adalah gerbang timur. Gerbang paling jauh dari istana telah dihancurkan oleh pasukan kerangka. Jumlah mereka kurang lebih ada 3000.” Kata Zena sambil menggenggam tangan kanannya.
“Zam, di gerbang selatan, jumlah pasukan kerajaan adalah 1000. Akan tetapi jumlah pasukan kerajaan yang berjaga di gerbang timur kini hanya tersisa 200 orang saja.” Kata Roni sambil menatap Zam.
This tale has been unlawfully lifted from Royal Road. If you spot it on Amazon, please report it.
“Zam, kamu telah menyelamatkan kami. Kami semua pasti akan membantumu, lagi pula kita ini adalah teman seperjuangan bukan.” Lanjut Roni sambil menepuk bahu kanan Zam.
Tentu, aku tidak dapat menanganinya sendiri.
“Roni, kau benar. Aku tidak sendirian, maaf jika aku tadi bertindak egois.”
“Tidak masalah. Kita ini kan teman c*k.” Kata Roni sambil tersenyum kepadaku.
“Kalian semua, dengarkan perintahku!!”
““Siap, Ketua!!”” Jawab Roni, Rena, Zena dan Lyl kompak.
“Roni, Suruh Ferda dan Red untuk membawa pasukan istana menuju gerbang timur. Jika Ferda dalam bahaya tolong bawa dia kembali ke istana.”
“Oke.” Jawab Roni.
-Wuss
Dalam sekejap dia sudah tidak ada disini.
“Rena kumpulkan intel disekitar gerbang selatan untuk menyerang dengan taktik gerilya. Zena beritahu Tuan Girrid untuk mengambil alih semua komando pasukan disini, dan juga tolong bantu dia.”
““Baik.”” Jawab Rena dan Zena. Sama seperti Roni, mereka pergi secepat kilat.
Ini adalah satu-satunya Kelebihan yang sangat berguna bagiku. Setelah membebaskan mereka aku membuat pedang suci yang terhubung satu sama lain yang dapat mengembalikan 50 persen Kelebihan yang telah diambil kembali oleh Raja Iblis.
“Lyl, kita akan berangkat ke gerbang utara menggunakan kereta kuda.”
Setelah Lyl menyiapkan kereta kuda, aku dan dia masuk kedalam kereta. Dengan membelakangi Lyl, air mata yang sudah kutahan karena ketidak mampuanku, keluar begitu saja. Aku sudah tidak peduli jika tangisanku terdengar.
Tanpa kusadari Lyl merangkulku.
“Maaf, mana mungkin aku bisa bangkit secepat ini setelah mendengar semua itu. Hiks”
“Emm, tentu. Tapi bagi Roni dan yang lainnya serta semua yang ada dikerajaan ini kau adalah sosok yang hebat.”
“Mana mungkin sosok yang hebat itu menangis dikondisi seperti ini.”
“Tenanglah, menangis karena berduka cita akan nyawa yang hilang adalah salah satu ciri-ciri jika kau adalah manusia. Roni, aku dan yang lainnya bisa terlihat tegar karena kami sudah mengalami banyak hal didunia ini sebelum kamu datang. Sekarang tidurlah, kau ini pemimpin yang suka tidur,kan?”
Sambil menyeka air mataku, Lyl memangku kepalaku dan akupun segera memejamkan mataku.