Novels2Search
Didalam Dunia Raja Iblis
Chapter 02 : Waktunya bermain

Chapter 02 : Waktunya bermain

Entah bagaimana aku tetap diantar oleh Ferda menggunakan kereta kuda. Ferda tetap berbicara ini dan itu sepanjang perjalanan menuju gerbang. Yah, mungkin aku harus sedikit berterimakasih padanya. Anehnya lagi, kereta kuda ini tidak ada jendela untuk melihat situasi diluar.

Beberapa info penting yang aku saring dari Ferda tadi adalah tentang lokasi dan iblis yang akan aku hadapi.

Jika aku berjalan lurus ke utara dari hutan ini, maka 4 kilometer lagi aku akan berada di depan markas pertama buruanku.

Baiklah, waktunya bermain.

...

(Beberapa jam kemudian)

"penjaga, penjaga, dimana kau!!!"

"Raja Goblin, aku sarankan anda untuk segera pergi melalui jalan rahasia."

"Bodoh, bagaimana aku bisa meninggalkan singgasanaku. Lagipula aku adalah komandan pasukan Raja Iblis, mau ditaruh dimana harga diriku?"

"....Tapi."

"Diam. hanya menghadapi satu manusia saja tidak bisa. Lihatlah aku, aku akan membunuhnya. Nanti aku akan membunuhnya, Aku sekarang sedang sibuk."

"...Tapi."

"Tapi apa, huh? Kau ingin menantangku. Kenapa selalu saja ada orang yang mengganggu kesenanganku."

Unlawfully taken from Royal Road, this story should be reported if seen on Amazon.

"Tidak bisakah kalian mengatasinya selagi aku bermain-main dengan harem-ku."

Dari pada memilih berdiri dan memastikan situasi diluar benteng, Raja Goblin malah menciumi harem-nya.

"Haduh, apakah para komandan pasukan itu bodoh semua?"

Mendengar suara aneh, Raja goblin mulai meloncat ke depan dan langsung membalikkan badannya.

"AAPPAAA!!!!"

"Ohh, ayolah. Yang seharusnya terkejut itu aku, bodoh."

"HAH!! Apa maksudmu?"

"Slime tadi memiliki 'keahlian' agar dapat berbicara dengan semua bahasa dan sekarang, ada goblin yang memiliki 'keahlian' membuat harem. Benar-benar mengejutkan, huh."

Komandan pertama yang aku hadapi adalah Slime. Jika dilihat dari karakteristiknya, mungkin dia sangat ingin berbicara hinga memilih 'keahlian' semacam itu.

Dan sekarang, komandan keduanya adalah goblin dengan keinginan membuat harem. Mungkinkah...

"Ahh, aku tau sekarang. Kau membuat harem karena mukamu yang jelek kan?"

"Jadi kau sudah mengalahkan Slime, tidak heran jika kau bisa memahami bahasa goblin."

"Oohh, itu mudah saja bagiku."

"Jangan sombong dulu. Haremku ini adalah mantan kesatria dan juga manusia yang berasal dari duniamu. kalian semua, serang DIAA!!"

"Setelah itu, haremnya menyerangku dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. mungkinkah itu yang kau pikirkan?"

"A-Apa yang kau lakukan pada semua selirku?"

"Entahlah, mungkin kau mau mencobanya sendiri? Penjaga, tangkap dia!"

Tanpa disadari, para penjaga yang seharusnya menjadi pasukan yang setia melayaninya, kini berbalik menyerangnya.

"Lepaskan aku, dasar manusia rendah!! Apa yang kau lakukan kepada mereka!?"

"Itu. Bagaimana kalau kau mencoba sedikit 'keahlian'ku?"

Aku segera memgang kepala hijau Raja Goblin yang akan segera turun dari tahtanya.

"Lepaskan! Kesetiaanku kepada Raja Iblis tak akan tergantikan."

"Iya,iya, aku dengar. Aku hargai itu, kau patut dipuji dan segera menyusul Slime ke neraka."

"Aku ingin sesuatu yang kusentuh berubah menjadi pedang suci yang rapuh yang langsung hancur ketika bersentuhan dengan udara-Berubah."

"KENA-??"

Belum sempat dia berkata kini Raja Goblin sudah menjadi pedang suci yang hancur tanpa sisa. Segera setelah itu muncul cahaya putih yang masuk kedalam tubuhku.

"Nah, waktunya pulang dan menikah dengan Ferda."