Beberapa hari setelah menikah dengan Ferda, kini aku dihadapkan dengan situasi yang tidak mengijinkanku sedikit lebih lama berduaan dengannya.
Berada di ruangan konferensi, Siang ini dihadapanku adalah beberapa orang yang sengaja aku panggil.
Tuan Girrid, Jabatannya kini bisa dikatakan sebagai wakil seluruh bangsawaan kerajaan.
Red, Pelayan sekaligus pengawal pribadi Firda.
Dan yang terakhir adalah Roni. Dia adalah salah satu dari tawanan Raja Goblin yang aku kalahkan.
Kini mereka semua kujadikan mata-mata untuk mengawasi, baik didalam kerajaan maupun diluar wilayah kerajaan.
“Baiklah, karena semua sudah berada disini. Roni, sekarang jelaskan situasi darurat yang kamu sampaikan padaku tadi pagi sekali lagi.”
“Siap, Tuan Zam. Salah satu dari pemimpin pasukan Raja Iblis kini telah bergerak dengan membawa banyak pasukan untuk menyerang perbatasan kerajaan.”
Sebelum itu, jika orang lain melihat, mungkin pakaian Roni seperti cosplay dari salah satu anime ninja yang terkenal diduniaku. Namun disini, pakaian yang dia gunakan adalah pakian normal untuk seorang mata-mata. Mungkin.
“Bukankah kau ini salah satu dari pahlawan dari dunia lain, kau seharusnya mampu mengalahkannya bersama dengan mata-mata yang lain kan?” tanya Red sedikit marah.
“Red, kamu harusnya ingat jika seorang pahlawan sudah mengaku kalah kepada salah satu pemimpin pasukan Raja Iblis maka Kelebihan merekapun akan hilang.” Sahut Tuan Girrid yang tidak begitu puas akan sikap Red.
This story has been stolen from Royal Road. If you read it on Amazon, please report it
Jika kita lihat dari situasi ini, Tuan Girrid memanglah bangsawan yang rakus tapi dia juga seorang jendral yang dituntut untuk memahami kekuatan kawan ataupun lawan.
“Jangan terlalu menghina mereka, Red. Selain menghormati para bangsawan, bukankah kita harus tetap menghormati satu sama lain terlepas dari status sosialnya?” kataku.
“Maafkan aku Raja.” Jawab Red sambil terduduk.
“Sekarang lanjutkan pembicaraan tadi, Roni.”
“Terimakasih, musuh kita kali ini adalah Kesatria Duan. Dia adalah salah satu dari kesatria yang melawan raja iblis, namun dia justru berkhianat dan menjadi salah satu pasukan Raja Iblis.
Menurut info yang aku terima dari mata-mata yang ada di perbatasan, mereka kini telah berada dijarak 5km didekat dinding barat kerajaan. Sekian info yang dapat kami berikan.”
“Tuan Girrid, bagaimana pendapatmu tentang hal ini?” Tanyaku. Aku sendiri tidak bisa berbuat banyak karena ini adalah perang.
“Raja, aku meyarankan agar kita segera melawan Duan. Sebagai jendral kerajaan aku juga memiliki kewajiban untuk melindungi kerajaan, bukan hanya pahlawan dari dunia lain. Pasukan yang selama ini ada didalam kerajaan akan dengan senang hati berperang melawan pasukan Raja Iblis.” Jawab Tuan Girrid, sekilas senyuman muncul diwajahnya.
“Kalau begitu segera persiapkan pasukanmu. Kita akan menyambut mereka.” Aku harus segera menyambut semangat Tuan Girrid, mungkin saja dia menjadi bangsawan yang rakus karena tugas utamanya untuk berperang terbatasi oleh Raja Iblis.
Setelah itu, di kereta kuda menuju gerbang barat.
“Janc*k!! pelayan pribadi Ferda memang menyebalkan.” Umpat Roni yang duduk disebelahku.
“Haha~ Sabar, jangan terlalu dipikirkan.” Kataku.
“Sudah lama aku ingin berkata janc*k tapi hanya kau dan aku yang dari Indonesia Zam.”
-Duarr
Setelah suara ledakan yang terdengar dari kejauhan, aku segera keluar dari kereta kuda.
““Zam, ada apa?”” tanya Tuan Girrid dan Roni sambil berlari kearahku.
“Se-sepertinya mereka menyerang lebih cepat dari dugaanku.” Kata Tuan Girrid.
“Tuan Girrid, Roni... SEGERA UNGSIKAN SEMUA PENDUDUK!!!”
Ledakan yang tadi bukanlah ledakan yang pertama. Dihadapanku kini hanya terlihat sisa dari
ledakan. Ledakan-ledakan yang menghancurkan semua yang tersentuh olehnya.
Kumohon, Tuhan...
Berilah aku kekuatan untuk menyelamatkan mereka semua!!!