Novels2Search

Interlude 1

Tahun 1602, Batavia, Hindia Belanda

Kepada Dewan Tinggi yang Terhormat di Oost-Indisch Huis, Amsterdam.

Dengan penuh rasa frustrasi dan kewaspadaan saya melaporkan kegagalan total misi kita di Kepulauan Banda. Saya tidak menulis ini hanya sebagai laporan kekalahan, tetapi juga sebagai peringatan akan ancaman yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan.

Penduduk lokal Banda di Pulau Run yang awalnya kami anggap sebagai petani dan nelayan primitif biasa, telah menunjukkan perlawanan sengit. Ini tampaknya bukan hanya berasal dari latihan militer atau strategi yang banyak kita temukan di daerah-daerah koloni lain tapi..suatu hal yang sulit saya jabarkan secara logis.

Ketika kapal-kapal kami mencoba mendaratkan pasukan untuk membuka jalur diplomasi dan dagang secara langsung, ada asap tebal yang menyebabkan kebingungan, halusinasi, bahkan rasa takut yang melumpuhkan koordinasi. Panah dan pedang mereka dengan mudah menembus baju zirah kami, dilumuri racun asing yang membuat sensasi terbakar dan luka sulit sembuh. Belum lagi pasukan sederhana mereka - yang saya yakin hanyalah penduduk lokal bukan tim militer profesional - bergerak dengan kecepatan dan stamina luar biasa yang sulit membuat pasukan kami membidik mereka dengan senapan, apalagi meriam. Jelas, ini adalah sihir hitam. Sebagai seorang Calvinis taat, tentu ini sebuah hal menjijikkan yang bertentangan dengan kehendak Gereja.

Saya ingin mengingatkan Dewan Tinggi bahwa kita, sebagai bangsa Belanda, memiliki misi membawa cahaya terang ke bagian bumi yang tersesat ini. Kita bukan hanya perusahaan perdagangan, tapi pembawa peradaban dan kebenaran tunggal. Penduduk lokal Banda, meskipun tampaknya cukup terorganisir dan tangguh, hidup dalam kegelapan kepercayaan kuno dan takhayul. Dari beberapa percakapan dengan penduduk sekitar saat kami mencoba berdiplomasi, mereka memuja apa yang disebut "jiwa rempah" yang memberikan mereka kemampuan di luar nalar, seolah-olah tumbuhan itu adalah Tuhan. Rupanya mereka juga membangun sebuah perpustakaan khusus untuk meneliti dan mengajarkan omong kosong ini ke generasi muda. Kami belum diberi akses untuk masuk, tapi dari beberapa laporan yang masuk melalui agen-agen lokal, tempat ini adalah sarang dari apa yang bisa disebut sihir hitam modern.

This narrative has been unlawfully taken from Royal Road. If you see it on Amazon, please report it.

Saya bisa membayangkan wajah Dewan Tinggi saat membaca ini, saya bahkan hampir bisa mendengar dengus dan tawa kecil kalian menganggap ini hanyalah omong kosong belaka. Namun sebagai wakil dari VOC di Hindia Belanda, saya mohon agar Dewan Tinggi mempertimbangkan beberapa hal sebelum kita bergerak maju dengan langkah lain untuk menguasai rempah-rempah di Kepulauan Banda.

Pertama, pendekatan militer seperti yang biasa kita lakukan tidak akan berhasil. Penduduk Banda terlalu bersatu, terlalu terorganisir dan terlalu kuat dengan sihir rempah yang mereka gunakan. Jumlah mereka memang tidak banyak, teknologi mereka masih primitif dibandingkan kapal perang dan senapan api kita, namun kemampuan ini adalah sebuah pengganda kekuatan yang efektif mereka gunakan di lapangan.

Kedua, kita harus menemukan cara untuk memahami dan mengambil alih kekuatan ini. Meskipun saya percaya bahwa apa yang mereka lakukan adalah kesesatan, namun saya tidak bisa menyangkal nilai strategis dan militer yang mereka miliki. Jika kita bisa menguasai sihir ini, kita bisa menggunakannya untuk memperkuat posisi VOC dan memastikan hegemoni Kerajaan atas seluruh dunia. Mungkin kita perlu koordinasi lebih lanjut dengan Universitas Leiden terkait hal ini.

Ketiga, kita harus mengirim agen-agen yang mampu menyamar sebagai diplomat, pedagang, pelaut, bahkan ilmuwan untuk mengamati segala sesuatu mengenai struktur sosial, sistem pertahanan, bahkan rahasia sihir mereka. Lebih jauh lagi, agen-agen ini harus mampu menyebarkan benih-benih perpecahan di antara pemimpin lokal dan kerajaan sekitar. Sebagai manusia, mereka pasti memiliki ambisi pribadi dan konflik internal yang bisa kita manfaatkan seperti biasa.

Para Dewan Tinggi yang terhormat, kita tidak boleh menyerah pada kekalahan ini. Banda adalah kunci dari perdagangan rempah dunia, dan sihir hitam yang mereka miliki adalah kekuatan yang bisa kita manfaatkan. Dengan strategi yang terencana dan lebih halus, saya yakin kita dapat menguasai banda dan menjadikannya permata mahkota VOC di Hindia Belanda.

Mereka mungkin menganggap rempah-rempah sebagai jiwa mereka, tetapi kita harus tekun dan sabar dalam menunjukkan bahwa jiwa itu pun tidak akan bisa bertahan melawan keinginan besi VOC.

Dengan penuh hormat dan rendah hati,

Kapten Jan Pieterszoon Coen,

Armada Perdagangan VOC di Hindia Belanda.

Previous Chapter
Next Chapter