Novels2Search

KEHIDUPAN BARU DI DUNIA LAIN

Gelap. Itu yang pertama kali dia rasakan. Tidak ada suara, tidak ada cahaya, hanya kegelapan yang menyelimuti. Tapi perlahan, dia mulai merasakan sesuatu. Suara samar yang entah berasal dari mana, lalu cahaya terang menyilaukan yang tiba-tiba menyapanya.

Saat membuka matanya, dia tidak melihat gedung-gedung tinggi atau jalanan kota yang sibuk. Sebaliknya, dia berada di sebuah ruangan sederhana dengan dekorasi kayu. Di sampingnya, ada seorang wanita cantik dengan rambut cokelat panjang yang tersenyum lembut.

"Dia sangat lucu..." suara wanita itu penuh kasih sayang.

"Dia anak kita. Aku yakin dia akan tumbuh menjadi pria hebat," kata seorang pria berwajah tegas yang berdiri di sebelahnya.

Saat itulah dia sadar. "Aku dilahirkan kembali?" pikirnya. Semua kenangan dari kehidupannya sebelumnya masih jelas di pikirannya. Sebuah kehidupan yang penuh dengan rasa tidak berdaya, ketidakberuntungan, dan kegagalan.

"Aku diberi kesempatan kedua..."

Dia sekarang menjadi bayi di dunia baru. Namun, meski tubuhnya lemah dan kecil, tekadnya untuk menjalani hidup yang lebih baik sudah mulai tumbuh.

---

Seiring waktu, dia mulai mengamati dunia barunya dengan lebih jelas. Rumahnya sederhana, tetapi hangat. Kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Ayahnya seorang petualang yang pernah menjelajahi berbagai tempat, sementara ibunya adalah seorang penyihir yang sudah pensiun.

Meski tubuhnya masih kecil, dia sudah mulai belajar membaca. Orang tuanya sering membacakan buku-buku cerita dan buku dasar sihir untuknya sebelum tidur. Dia memperhatikan setiap huruf, setiap kata, dan secara perlahan mulai memahami isi buku-buku tersebut.

Love this novel? Read it on Royal Road to ensure the author gets credit.

Orang tuanya kagum melihat betapa cepatnya dia belajar. Namun, mereka tidak tahu bahwa anak mereka sebenarnya membawa jiwa seorang pria dewasa yang sudah memiliki pengetahuan dasar dari kehidupan sebelumnya.

---

Di umur tiga tahun, rasa ingin tahunya terhadap sihir semakin besar. Ketika orang tuanya sibuk, dia sering mengambil buku-buku sihir dari perpustakaan kecil di rumah. Awalnya, dia hanya mencoba membaca mantra dasar seperti "Ciptakan Cahaya" atau "Panggil Air."

Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Dia tidak perlu merapalkan mantranya. Dengan hanya membayangkan hasilnya, sihir langsung terjadi. Sebuah bola cahaya kecil muncul di tangannya, atau air tiba-tiba mengalir dari udara.

"Apa... aku bisa melakukannya tanpa merapal?" pikirnya, terkejut sekaligus kagum pada dirinya sendiri.

Dia memutuskan untuk merahasiakan hal ini dari orang tuanya. Dia tidak ingin mereka menganggapnya aneh atau terlalu berbeda. Jadi, setiap kali dia berlatih, dia melakukannya diam-diam di malam hari saat semua orang tertidur.

Pada usia lima tahun, semuanya berubah. Suatu hari, saat sedang bermain di halaman belakang rumah, tanpa sengaja dia memanggil pusaran air besar yang membuat kebun menjadi kacau balau. Kedua orang tuanya, yang melihat kejadian itu, sangat terkejut.

"Anak ini... dia memiliki bakat yang luar biasa," kata ibunya dengan mata penuh kekaguman.

Ayahnya mengangguk setuju. "Dia butuh bimbingan. Seseorang yang benar-benar ahli dalam sihir."

Mereka pun memutuskan untuk memanggil seorang guru privat. Tidak main-main, mereka menghubungi salah satu penyihir paling hebat di wilayah itu—Siana, seorang penyihir air tingkat raja yang terkenal dengan kemampuannya yang luar biasa.

Ketika Siana pertama kali bertemu dengan Ryo, dia terkejut. "Anak ini... auranya sangat kuat untuk seseorang seusianya. Apa kamu yakin dia baru lima tahun?" tanya Siana kepada kedua orang tuanya.

"Dia memang luar biasa," jawab ibunya dengan bangga.

Siana pun mulai mengajarinya dasar-dasar sihir. Namun, dia segera menyadari bahwa anak ini berbeda. Ryo tidak perlu merapalkan mantra seperti murid lainnya. Dalam waktu singkat, dia sudah bisa menguasai berbagai teknik yang bahkan sulit untuk penyihir dewasa.

Namun, di balik bakatnya yang luar biasa, Ryo tetap rendah hati. Dia mendengarkan setiap nasihat gurunya dan terus belajar dengan giat.

Previous Chapter
Next Chapter