Mashima Taichi adalah seorang anak tampan dengan rambut berwarna hitam sama seperti ibunya dan mata biru langit yang terlihat tajam dan dalam yang mana akan membuat wanita manapun luluh terutama tipe M. Ibu gintoki hamil diluar pernikahan dan ayahnya melarikan diri karena tidak ingin bertanggung jawab. Karena terlanjur mengandung Mashima Mirai tetap melahirkan gintoki, tetapi seluruh keluarganya menentangnya dan malah mengusir ibunya.
Karena telah diusir dan dikucilkan keluarganya, mirai terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Bekerja setiap hari untuk kebutuhan keluarga membuat mirai lelah dan mulai sakit-sakitan, tetapi mirai cukup berutung karena anaknya adalah seorang yang sangat pintar dan mendapatkan beasiswa saat masuk sekolah menengah, yang mana membuat pengeluaran uang sedikit berkurang.
Hal yang tidak diketahui mirai adalah bahwa sebenarnya taichi sering dibully disekolahnya, karena menginginkan kehidupan sekolah yang normal tentu taichi tidak melawan para pembully tersebut karena akan merepotkan, terlebih lagi taichi tidak ingin reputasinya rusak didepan guru karena dia hanya murid beasiswa. Taichi juga tidak ingin merepotkan ibunya untuk mengurus masalah yang merepotkan seperti itu jadi mau tidak mau taichi harus menerima pelecehan mereka tanpa melawan.
Taichi tahu bahwa mereka mengerjainya karena mereka merasa iri dengannya, hal ini dikarena taichi bukan hanya pintar tetapi bisa dibilang sangat tampan, dengan rambut hitam yang dipotong pendek dan mata biru langit yang terlihat tajam membuat siapapun gadis yang melihatnya akan seperti tersedot kedalam dunianya.
Postur tubuh yang tinggi dan gagah untuk ukuran seorang murid kelas 3 sekolah menengah membuat siapapun wanita didekatnya ingin bersandar dipundaknya atau mungkin dipeluk dari belakang olehnya.
Banyak wanita yang membelanya dari para pembully, dan tentu hal ini malah membuat jengkel mereka dan mengerjai taichi lebih keras lagi.
Taichi ingin menghentikan para wanita untuk membela dirinya tetapi saat melihat kepedulian mereka pada dirinya taichi mengurungkan niatnya. Hal ini dikarenakan saat taichi melihat kepedulian mereka kepada dirinya, kepedulian mereka mulai mengingatkan taichi pada ibunya. Terlebih lagi taichi sendiri telah berjanji pada ibunya bahwa dia akan melindungi wanita.
----------
Taichi 6 tahun
"Ingat taichi saat besar nanti kau harus menjadi pria yang dapat melindungi wanita"
"Uhmmm ... Ibu ... Berapa banyak wanita yang harus kulindungi?ibu?"
"Hehehe ... Sebanyak apapun yang kau bisa taichi"
"Baik ... Aku akan berusaha"
----------
Taichi saat ini dalam perjalanan ketempat kerja part-timenya, taichi bekerja sebagai pelayan di restaurant keluarga hanya beberapa blok dekat dengan rumahnya.
Saat masuk kedalam restoran melewati pintu belakang taichi masuk kedalam dan mulai berjalan kearah loker miliknya untuk mengganti seragamnya.
Taichi cukup populer direstaurant ini, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengunjung wanita yang datang berkunjung untuk melihat taichi. tentu dia juga populer dengan rekan kerja lainnya di restaurant ini.
Saat hari mulai semakin malam dan restaurant pun ditutup,setelah membersihkan meja taichi berjalan kearah belakang restaurant dan mengganti seragam kerjanya dengan pakaian semulanya yang disimpan didalam lokernya.
Unauthorized use of content: if you find this story on Amazon, report the violation.
"Aku duluan taichi" kata seorang rekan kerja taichi meninggalkan taichi sendirian.
"Terima kasih kerja kerasnya... Sakaki-san"
Disaat taichi ingin meninggalkan restaurant sepasang tangan wanita melilit tubuhnya dan tiba-tiba taichi mendengar suara wanita memanggilnya tepat
dibelakangnya.
"Taichi" suara lembut wanita tersebut sambil memeluk taichi dari belakang.
"Ada apa Nanjou-san" tanya taichi.
"Moo ... Panggil aku Akane" jawabnya sambil bertindak manja tidak sesuai dengan usianya.
Nanjou Akane seorang wanita berumur 28 yang bekerja sebagai manager direstoran ini. Dia sangat cantik dengan ukur dada cukup besar tetapi dia telah menikah. Alasan taichi bisa bekerja dengan nyaman disini juga karena dirinya, terlebih lagi taichi sering diberikan bonus olehnya tetapi tentu saja hal itu tidak cuma-cuma.
"Taichi kau mau pulang?"
"Ya akane-san ... Semuanya telah pulang hanya tinggal aku disini, akane-san bisa menguncinya setelah aku keluar"
"Ehhh membosankan... Nah taichi mau bermain?" tanyanya pada taichi sambil mengosok-gosok dadanya di punggung taichi.
"Tapi ... Besok aku harus sekolah"
"Tidak apa-apa jika tidak terlalu berlebihan bukan?" jawab akane sambil menutup pintu dan munguncinya agar tidak akan ada yang bisa masuk kedalam.
Akane menarik taichi kekantornya tanpa memperdulikan penolakan taichi sebelumnya.
Melempar taichi disofa akane menaiki pangkuan taichi, akane mulai memeluk taichi dan mencium taichi dengan paksa.
Cupppp
"Ehhmmm ... Slurrrpp"
Slurrrp
Akane memasukan lidahnya kedalam mulut taichi dan berusaha menghisap lidah taichi dengan mulutnya
Slurppp
Dengan wajah memerah akane memisahkan bibirnya dari bibir taichi yang mana membuat benang air liur terbentuk diantara bibir mereka. Melihat mata taichi akane mulai mengigil kesenangan dan membuka mulutnya sambil menjulurkan lidahnya.
"Ayo taichi buat aku senang ... Suamiku tidak bisa membuatku puas"
Melihat wajah memohon wanita didepannya taichi mulai memikirkan janjinya pada ibunya bahwa dia akan melindungi dan membantu setiap wanita yang dia bisa bantu.
Taichi mulai memegang belakang kepala akane dengan tangan kirinya dan mengarahkan bibirnya kearah bibir miliknya. Sedangkan lengan kanannya meluncur kedalam celana dalam akane dan memasuki kebun bunganya yang sedang banjir bandang dengan 3 jarinya.
"Ahhhnnmmmm ... Sluurrrppp"
Akane mulai merasakan kenikmatan yang telah lama ditunggunya dari anak tampan didepannya ini, seorang anak yang ditemuinya secara keberuntungan dan mendapatkan kenikmatan yang tidak bisa diberikan oleh suaminya dirumah.
Akane tidak bisa menahan lagi dan mulai berdiri dan membuka seluruh pakaiannya.
Sedikit menunduk akane juga mulai melepaskan celana taichi yang sedang duduk disofa tidak bergerak.
Setelah membuka celana taichi, akane bisa melihat benda yang diinginkannya. Benda keras dan besar sepanjang 9,3 inch (23,622cm) dengan lingkar 5,3 inch (13,462cm), warnanya cukup putih dan halus dengan merah dibagian kepala, tidak ada rambut yang tumbuh karena taichi telah memotongnya untuk kebersihan, keharuman benda itu pasti akn membuat wanita ingin lagi dan lagi.
Tidak bisa menunggu lagi akane memasukan benda keras tersebut kedalam mulutnya bermaksud memberikan air liurnya disekitar benda kramat tersebut.
Slurpppp sluuuurrrppp sluurp
Menghisap ...
Menjilat ...
Terus dilakukan oleh akane menggunakan lidahnya, setelah melumuri benda pusaka tersebut dengan air liur miliknya, taman bunga milik akane telah mengalami tornado air besar.
Akane berdiri dan duduk dipangkuan taichi dan membuka mulutnya yang berlumuran air liur.
"Aku tidak tahan lagi ... Taichi"
Akane mulai menggosok-gosok taman bunga miliknya dengan benda taichi dan mulai mengarahkan benda artifak milik taichi tersebut kedalam kebun bunganya, dan tanpa menunggu lama akane mendorong tubuhnya kebawah yang akhirnya memasukan secread gear milik taichi kedalam taman bunga "akane paradise" sekaligus.
"Ahhhhhhhhnnnnnnnnn"
(Maaf sayang aku tidak bisa hidup tanpa secred gear ini)
Hehehe...
Hallo saya adalah mr.link sang penulis, apakah kalian menikmati ceritanya? Dan jika kalian menyukainya tolong berikan komentar dan likenya ya!, karena mister link hanya akan melanjutkan cerita apabila ada pendukung setia yang ingin membacanya.
Cerita ini sendiri adalah gabungan fanfiction antara highschool of the dead dan bleach hal ini bisa dilihat dari judul cerita novel ini. Dan juga ada unsur gore dan sexual konten jadi disarankan anda membeli ktp terlebih dahulu. Cukup sekian dari mr.link dan jangan lupa untuk komentar ya! Atau kalian juga bisa memberikan kritik dan saran untuk mr.link, hehe ... biar mr.link semangat.
By bee.